Praktek penyusunan tata ruang di Indonesia mustinya dapat mengantisipasi beberapa hal terkait pandemi seperti Covid 19 baik pada skala regional skala lokal. Pandemi Conid 19 mengajarkan kita bahwa ruang publik di Indonesia sangatlah kurang yang menimbulkan konsentrasi masyarakat fasilitas umum dan transportasi seperti sarana tranportasi publik, pusat perbelanjaan dan sarana kesehatan. Idealnya detail tata ruang sudah mampu memberikan rekomendasi dimana fasilitas umum ditempatkan sehingga mampu menampung kebutuhan masyarakat. Dalam segi infrastruktur juga diharapkan mampu adanya peningkatan perbaikan terutama di sektor sanitasi dan kebersihan untuk meningkatkan higienitas lingkungan. Dengan melekatnya protokol kesehatan pada haya hidup mastarakat diharapkan adanya perencanaan ruang-ruang publik yang lebih responsif terhadap isu kesehatan.
Situasi pandemi ini memaksa pemerintah dan pelaku-pelaku perencanaan tata ruang untuk segera memulihkan ekonomi dan mengurangi ketimpangan sosial. Dalam perseptif tata ruang, pemulihan ekonomi ini perlu intervensi spasial yang tidak terlepas dari penyediaan infrastruktur, transportasi publik, mobilisasi logistik, penyediaan unit-unit pelayanan umum dan kebijakan pertanahan serta pengendalian tata ruang. Di samping itu, juga perlu inovasi-inovasi dalam praktek ekonomi serta kebijakan tata ruang. Webinar ini akan membahas segala upaya yang dapat dilakukan pemerintah, pelaku ekonomi dan perencanaan tata ruang dalam mengidetifikasi dampak pandemi dan upaya-upaya untuk memulihkan situasi.
Tujuan kegiatan:
- Menjalankan kolaborasi lintas institusi melalui program 3 in 1
- Diseminasi ide lintas sektoral untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang diakibatkan oleh Pandemi Cobid 19
Sasaran kegiatan:
- Narasumber yang terlibat dalam program 3 in 1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
- Dosen, peneliti dan mahasiswa di bidang tata ruang, ekonomi/bisnis dan ilmu administrasi
- Pemerintah daerah
- Praktisi perencanaan tata ruang